Thursday, February 6, 2020

Pendidikan : Senjata Mengubah Dunia

Kampus Filsafat Edisi Kamis 06 Februari 2020



(Tampak Depan Fakultas Filsafat Unwira Kupang)

            Aktivitas kuliah hari ini (Kamis 06 Februari 2020) mulai berjalan normal. Normalnya kegiatan perkuliahan ini dilengkapi pula oleh antusias para calon filsuf muda yang sudah terlihat sejak pagi. Terpantau dari kantor tata usaha Fakultas Filsafat Unwira, sebagian besar mahasiswa/i Fakultas Filsafat sudah ada di kampus 15 menit sebelum kegiatan kuliah berlangsung (07:30-selesai). Hadirnya para mahasiswa/i sejak awal ini sekurang-kurangnya mau membuktikan keseriusan para filsuf muda dalam mengejar cita-cita mereka. Bagi mereka harapan adalah mimpi dari orang-orang yang tetap terjaga. Untuk itu kedisiplinan diri menjadi salah satu aspek penting ketika seseorang ingin sukses.

            Antusias para calon filsuf muda ini pun kemudian dilengkapi pula dengan hadirnya dosen-dosen filsafat dan teologi yang juga sudah ada sejak pagi. Semisal Dr. Norbertus Jegalus, Rm Kornelis Usboko Pr, Rm Oktovianus Kosat, Pr serta Rm. Sipri Senda, Pr.

            Dalam kuliah Eksegese Yohanes, Rm Sipri mencoba mengajak para mahasiswa/i semester empat kepada pemahaman umum tentang Injil Yohanes. Injil Yohanes adalah salah satu Injil Kanonik. Injil ini boleh dibilang sukar untuk dipahami. Bahasa tekstual yang begitu tinggi (layaknya rajawali sebagai lambangnya) menjadi salah satu alasan mengapa Injil ini perlu dipelajari oleh para mahasiswa/i Program Studi Ilmu Filsafat. Disamping itu Rm. Sipri juga menghimbau agar tugas-tugas yang diberikan selama semester ini dikerjakan dengan serius. Himbauan ini penting mengingat ada sebagian besar mahasiswa/i yang tidak mengerjakan tugas secara baik. Sistem kebut semalam (SKS) menjadi salah satu cara “ala milenial” yang sering dipakai oleh para mahasiswa/i zaman sekarang.

(Foto diambil saat Rm Sipri Senda, Pr memberikan kuliah Eksegese Yohanes
 bersama mahasiswa/i semester dua Program Studi Ilmu Filsafat Unwira)

 
(Video diambil saat kuliah Eksegese Yohanes berlangsung)


            Selain itu Rm Okto Kosat dalam kuliah metode penelitian filsafat mengajak para mahasiswa semester dua untuk lebih menekuni mata kuliah ini. Bawasannya ada begitu banyak mahasiswa/i yang tidak mengindahkan beberapa catatan-catatan penting selama mata kuliah ini berlangsung. Akibatnya saat mengerjakan tugas akhir (TA), ada begitu banyak kesalahan yang dibuat oleh para mahasiswa/i selama proses bimbingan, bahkan sampai pada ujian tugas akhir itu sendiri. 


(Foto diambil saat kuliah metode penelitian filsafat berlangsung)

(Video diambil saat Rm. Okto Kosat memberikan kuliah metode penilitian filsafat
  bersama mahasiswa/i semeter dua Program Studi Ilmu Filsafat )


Wednesday, February 5, 2020

"Hidup Untuk Belajar dan Belajarlah Untuk Tetap Hidup"


Kampus Filsafat Edisi Rabu 05 Februari 2020

"PENDIDIKAN : NUTRISI BAGI JIWA YANG HAUS AKAN ILMU"
  
(Fakultas Ilmu Filsafat Unwira Kupang)

            Aktivitas kuliah semester genap tahun ajaran 2019/2020 Fakultas Filsafat mulai berjalan normal. Normalnya kegiatan perkuliahan ini (Rabu, 05 Februari 2020) dilengkapi pula dengan hadirnya dosen-dosen pengasuh mata kuliah yang siap “tempur” sepanjang semester genap ini. Semisal Rm. Siprianus Senda, Pr. S.Ag. L.Th.Bib yang terlihat sangat bersemangat dalam mengajar, membimbing dan memberi pemahaman yang benar kepada mahasiswa/i semester dua dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Di sela-sela kegiatan mengajar itu, ada hal menarik ketika mahasiswa diajak untuk berdiskusi bersama. Kegiatan diskusi ini menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh Rm Sipri saat kuliah berlangsung. Maknanya sederhana. Pertama, mahasiswa/i diajak untuk mengaktualkan pengetahuan dalam berpendapat secara baik, benar, sistematis dan mudah dipahami. Kedua, mahasiswa/i diajak untuk berani tampil di depan umum. Point kedua ini penting dan sangat bermanfaat dalam mengatasi rasa gugup atau takut ketika satu waktu diminta untuk berbicara di depan umum.


(Foto diambil saat Rm. Sipri Senda, Pr memberikan kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
 kepada mahasiswa/i semester dua Program Studi Ilmu Filsafat Unwira Kupang)

(Video diambil saat Rm Sipri memberi penjelasan tentang politik identitas 
kepada mahasiswa/i semester dua Program Studi Ilmu Filsafat Unwira Kupang)

(Video diambil saat salah satu mahasiswa diberi kesempatan
 untuk memberikan pendapatnya tentang politik identitas)

            Di samping itu, terlihat pula Rm. Drs. Yohanes Subani, Pr, Lic.Iur.Can yang juga sangat bersemangat dalam memberi kuliah. Romo Jon yang dikenal sebagai salah satu dosen hukum kanon ini berjuang mengajak mahasiswa semester empat kepada suatu pemahaman yang benar tentang Hukum Gereja Perkawinan. Ada hal menarik yang ditekankan oleh Romo Jon saat kuliah berlangsung. Penekanan ini merujuk kepada para mahasiswa/i yang “berlabel” sebagai calon imam ataupun biarawan/biarawati agar boleh belajar dari saudara/i yang sudah menjadi awam. Pasalnya mereka yang telah menjadi awam oleh karena keinginan (nafsu) untuk “kawin” justru tidak menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan Gereja. Malah sebaliknya menjadi sumber masalah bagi orang lain. “Kalau pun ada pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, presentasenya sangat kecil, tegasnya.”  

(Foto diambil saat Rm Jon memberikan penjelasan kepada para mahasiswa tentang pentingnya memaknai Hukum Gereja Perkawinan)


(Video diabadikan saat kuliah Hukum Gereja Perkawinan Berlangsung)


            Kemudian terlihat pula Dr. Watu Yohanes Vianey, M.Hum. Walaupun jadwal kuliahnya baru dimulai pukul 09:30, tetapi beliau sudah ada sejak jam 08:45. Ketika tiba waktunya untuk memberi kuliah, Pak Vian yang dikenal oleh para mahasiswa/i sebagai salah satu budayawan terbaik fakultas ilmu filsafat, mencoba mengajak para mahasiswa/i semester dua kepada pemahaman tentang metode penelitian budaya yang baik dan benar. 

(Foto diambil saat kuliah metode penelitian budaya)

(Video diambil saat Pak Vian memberikan penjelasan
 tentang ritus dalam suatu budaya tertentu)