Monday, November 25, 2019

"PUISI"


DARAH YANG PERKASA
Rafael Bani



Hari masih pagi
Matahari masih bayi
Mata hati masih khusyuk
Ibu yang perkasa diperkosa pelan-pelan

Darahnya yang perkasa
Membasahi sampai ke akar
Membuat kampung dan kota menjadi gila

Darahnya yang perkasa
Tumpah pelan-pelan berserakan bersama air mata

Darahnya yang perkasa
Menjadi obrolan di bibir para cendekiawan
Dan bibil para pemulung.
“Kampung dan kotaku berhentilah berjalan menuju sunyi.”

No comments:

Post a Comment