DARAH YANG PERKASA
Rafael Bani
Hari masih pagi
Matahari masih bayi
Mata hati masih khusyuk
Ibu yang perkasa diperkosa pelan-pelan
Darahnya
yang perkasa
Membasahi
sampai ke akar
Membuat
kampung dan kota menjadi gila
Darahnya
yang perkasa
Tumpah
pelan-pelan berserakan bersama air mata
Darahnya
yang perkasa
Menjadi
obrolan di bibir para cendekiawan
Dan
bibil para pemulung.
“Kampung dan kotaku berhentilah
berjalan menuju sunyi.”
No comments:
Post a Comment